Setelah bercinta, wanita umumnya menginginkan adanya aktivitas lain yang bisa 'menutup' momen bercinta menjadi lebih berkesan. Namun sayangnya, sebagian besar pria justru sering tertidur sesaat setelah bercinta. Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Sebuah studi yang dirilis oleh kelompok medis Prancis mengungkapkan bahwa pria sebenarnya tidak memilih untuk tertidur setelah bercinta. Proses ini terjadi secara alami sebagai akibat dari kerja otak mereka. Setelah bercinta, bagian otak pria dirancang untuk rileks dan menonaktifkan 'sisa' hasrat seksual yang ada sebelumnya.
Hasil studi ini diperoleh setelah tim peneliti melakukan scan pada otak pria. Scan ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah orgasme.
Para peneliti tak hanya menemukan bahwa otak memiliki kemampuan alami untuk rileks setelah bercinta. Mereka juga menemukan bahwa setelah bercinta, zat kimia dalam tubuh seperti oksitosin dan serotonin dilepaskan ke otak pria dan membuatnya semakin ingin tidur.
"Penelitian ini memberi kita petunjuk pertama mengenai apa yang terjadi di otak pria selama orgasme," ungkap Serge Stolero, seorang ahli saraf, seperti dikutip dari Lime Life, Senin (2/9/2013).
Serge melanjutkan setelah pria mengalami orgasme dan tak lagi terangsang, maka mereka biasanya akan mengalami periode yang disebut sebagai periode refraktori.
"Bagi wanita tampaknya berbeda, mereka tampaknya tidak memiliki periode refraktori yang kuat. Ini sebabnya wanita seringkali 'meminta' lebih ketika pasangannya justru ingin istirahat," papar Serge.
Penelitian Serge juga menunjukkan bahwa kebanyakan pria merasa lebih rileks setelah bercinta. Sekitar 80 persen dari pria dalam studi Serge mengungkapkan bahwa mereka mampu tertidur dengan segera setelah bercinta.
Survei lain yang dilakukan oleh The Vitality Show terhadap 10.000 pria dewasa juga menunjukkan bahwa 48 persen dari mereka bahkan bisa tertidur saat bercinta.